PENGARUH KOMUNIKASI ORANGTUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Masa-masa perkembangan anak adalah masa penting. Setiap anak memiliki tahap pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan ketelitian dari orang tua agar bisa mencapai puncak perkembangan yang optimal, terutama di periode emas kehidupan anak. Sedangkan periode keemasan pada anak merupakan istilah di mana pada usia ini otak anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan kritis. Periode ini terjadi selama usia balita, sangat penting bagi anak dan tidak dapat diulang kembali.
Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya agar sesuai dengan norma-norma atau aturan di dalam masyaratakat. Setiap orang dewasa di dalam masyarakat dapat menjadi pendidik, sebab pendidik merupkan suatu perbuatan sosial yang mendasar untuk petumbuhan atau perkembangan anak didik menjadi manusia yang mampu berpikir dewasa dan bijak.
Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses pendidikan. Sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga.
Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak di rumah:
⪰ Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak.
⪰ Menjamin kehidupan emosional anak.
⪰ Menanamkan dasar pendidikan moral anak.
⪰ Memberikan dasar pendidikan sosial.
⪰ Meletakan dasar-dasar pendidikan agama.
Fungsi keluarga/ orang tua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah :
Orang tua bekerjasama dengan sekolah.
Sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua terhadap sekolah, sehingga sangat dibutuhkan kepercayaan orang tua terhadap sekolah yang menggantikan tugasnya selama di ruang sekolah.
Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya.
Orang tua bekerjasama dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar anak.
Peranan Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Dengan Anak
a) Materi Komunikasi Antar Pribadi Orang tua Dengan Anak
Murid yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga terutama tentang cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajarnya. Orang tua atau keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Orang tua yang kurang berkomunikasi tentang pendidikan anak-anaknya akan dapat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Dengan Anak.
Menurut slameto mengemukakan bahwa hal-hal atau materi komunikasi antar pribadi orangtua dengan anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya antara lain :
a. Orangtua melakukan komunikasi mengenai waktu belajar anak-anaknya.
b. Orantua memperhatikan dan mengkomunikasikan dengan anak yang tentang kepentingan dan kebutuhan anak dalam belajar.
c. Orangtua berkomunikasi kepada anak tentang waktu belajar anak.
d. Orangtua senantiasa melakukan komunikasi dengan anak tentang kemajuan belajarnya.
e. Orangtua melakukan komunikasi dengan anak mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar .
Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa anak didik sangat besar peranannya dalam melakukan komunikasi antar pribadi dengan anak dalam meningkatkan prestasi belajar terutama anak. Materi komunikasi yang dimaksudkan diatas sangat menentukan tingkat keberhasilan atau prestasi murid.
b) Konsep Efektivitas Dalam Komunikasi
Efektivitas berasal dari kata “efektif yang berarti ada efeknya, akibatnya, kesan serta pengaruhnya terhadap sesuatu benda atau perkara”. Efektivitas merupakan suatu organisasi. Efektivitas adalah pencapaian tujuan melalui pemanfaatan sumber dayayang dimiliki secara efisien, baik dilihat dari segi input maupun output.
Efektivitas berarti terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan. Setiap pekerjaan yang dilaksanakan secara efisien sudah tentu efektif, karena dilihat dari segi hasil, tujuan atau akibat yang dikehandaki dengan perbuatan itu telah tercapai. Sebaliknya suatu pekerjaan yang efektif belum tentu efisien karena hasil dapat saja tercapai tetapi mungkin menggunakan sumber daya yang berlebihan yang tidak sesuai dengan rencana sebelumnya, apakah itu tenaga, pikiran, waktu dan sebagainya.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran, efektivitas komunikasi yang ditekankan adalah efektivitas penerimaan pesan, yaitu “komunikasi yang dilancarkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek kognitif, afektif, dan konatif pada komunikan sesuai dengan tujuan komunikasi”.
Sesuatu pesan yang dikirimkan tidak saja diinginkan untuk dimengerti tapi juga untuk direspon, diberi reaksi yang diinginkan agar maksudnya tercapai untuk menerima respon yang diinginkan. Jika itu terjadi pesan yang dikirim tidak hanya efisien tetapi juga efektif. Jadi “respon atau reaksi yang diinginkan dari suatu komunikasi merupakan test dari efektivitas daripada komunikasi”.
c) Kriteria dan Prinsip Komunikasi Pembelajaran yang Efektif
Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran banyak ditentukan oleh keaktifan pebelajar dan pembelajar dalam bentuk timbal balik berupa pertanyaan, jawaban pertanyaan atau berupa perbuatan baik secara fisik maupun secara mental. Adanya umpan balik ini memungkinkan pembelajar mengadakan perbaikan-perbaikan cara komunikasiyang pernah diakukan. Keefektifan komunikasi menunjuk kepada kemampuan orang untuk menciptakan suatu pesan dengan tepat, yaitu pengirim pesan dapat mengetahui penerima dapat menginterprestasikan sama dengan apayang dimaksudkan oleh si pengirim diinterprestasikan sama oleh si penerima, berati komunikasi tersebut efektif.
Komunikasi yang efektif hendaknya memadukan ketiga kriteria tersebut. Selain itu keefektifan pembelajaran sangat ditentukan oleh adanya perhatian dan minat pebelajar. Ini sesuai dengan , model “AIDA singkatan dari Attention (perhatian ), Interest (minat), Desire (hasarat),dan Action (kegiatan)”. Maksudnya agar terjadi kegiatan pada diri pebelajar sebagai komunikan, maka terlebih dahulu harus dibangkitkan perhatian dan minatnya kemudian dilanjutkan dengan penyajian bahan. Dengan demikian timbul hasratnya untuk melaksanakan kegiatan, sehingga walaupun persepsinya tidak terlalu lama sama dalam menerima pesan tetapi perbedaannya tidak terlalu banyak. Karena secara psikologis setiaporang akan menanggapi dan memberi makna yang berbeda-beda sesuai dengan karakternya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar