Minggu, 30 Juni 2013

Biaya Produksi Jangka Panjang

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori tingkah laku  konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan pembeli di pasar. Dari analisis itu sekarang telah dapat dipahami alasan yang mendorong para pembeli menaikan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembelian sekiranya harga naik.
Dalam ekonomi yang sudah modern ,dimana peranan uang amat penting, maka ukuran efisiensi yang paling baik (walaupun bukan paling lengkap) adalah uang. Produksi dan biaya produksi bagaikan keping mata uang logam bersisi dua. Seiring berkembangnya zaman,setelah mengalami pertambahan penduduk dan perkembangan teknologi secara terus – menerus. Situasi kehidupan masyarakat menjadi berubah. Di lain pihak jenis dan jumlah kebutuhan hidup menjadi makin tidak terbatas.
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan tetapi,  permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi?. Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya produksi.
Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan hendak menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan Laba yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang teori – teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan biaya – biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.
Pemahaman teori produksi sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan itu, perusahaan dapat memperhitungkan biaya – biaya apa saja yang memang diperlukan untuk menghasilkan suatu barang dan dengan itu pula maka perusahaan dapat menentukan harga satuan output barang.
Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi dua berdasarkan yang dikeluarkan yaitu biaya produksi eksplesit dan implisit. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan hendak menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan Laba yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang teori – teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan biaya – biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.
Pemahaman teori produksi sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan itu, perusahaan dapat memperhitungkan biaya – biaya apa saja yang memang diperlukan untuk menghasilkan suatu barang dan dengan itu pula maka perusahaan dapat menentukan harga satuan output barang.

B Tujuan
1.      Untuk mengetahui faktor-faktor produksi
2.      Untuk mengetahui produksi dan biaya jangka panjang

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan) dipergunakan untuk menghasilkan produk (keluaran). Menurut Joesron dan Fathorrozi (2003), produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Lebih lanjut Putong (2002) mengatakan produksi atau memproduksi menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatau barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Lebih spesifik lagi produksi adalah kegiatan perusahaan dengan mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output dengan biaya yang minimum.
Pengertian biaya secara luas menurut Mulyadi (2005) adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu. Terdapat empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut, yaitu biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Kuswadi (2005) menjelaskan biaya adalah pengorbanan atau nilai sumber ekonomis yang dikeluarkan karena memproduksi atau melakukan sesuatu yang membutuhkan biaya. Biaya mengandung dua unsur yaitu kuantitas sumberdaya yang digunakan dan harga tiap unit sumber itu. Menurut Supriyono (2007) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
 Biaya dapat digolongkan dalam dua jenis. Pertama, biaya eksplisit yaitu segala biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendapatkan faktor-faktor produksi. Kedua adalah biaya implisit (tersembunyi), yaitu semua biaya taksiran yang dimiliki oleh faktor produksi apabila digunakan. Selain itu, biaya dapat digolongkan menjadi biaya internal yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka operasional perusahaan dan biaya eksternal yaitu biaya yang seharusnya ditanggung oleh perusahaan sebagai akibat operasional perusahaan yang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya (Putong, 2003).
Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya. Dengan semua beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa yang siap untuk dipakai konsumen (Nuraini, 2009).
Nuraini (2009) juga menerangkan bahwa terdapat dua kategori biaya produksi, yaitu biaya produksi jangka pendek dan biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek meliputi biaya tetap (fixed cost) dan biaya berubah (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, besarnya tetap tidak tergantung dari output yang dihasilkan. Biaya seperti ini biasa disebut dengan biaya overhead atau biaya yang tidak dapat dihindari (unavoidable cost). Dalam produksi jangka panjang, semua biaya adalah biaya berubah. Biaya berubah adalah biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari sedikit banyaknya jumlah output yang dihasilkan. Biaya ini sering disebut dengan biaya langsung atau biaya yang dapat dihindari (avoidable cost).



BAB III
PEMBAHASAN
A. Teori Faktor Produksi
Suatu persamaan Fungsi Produksi dapat menunjukkan hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor produksi yang digunakan disebut Input sedangkan jumlah produksi yang dihasilkan disebut Output. Fungsi Produksi dapat dinyakatakan dalam rumus: 
Dimana Q merupakan Output yang dihasilkan dari berbagai faktor produksi, K merupakan Kapital (Modal), L merupakan Labour atau tenaga kerja, R merupakan Resource atau Sumberdaya, dan T merupakan Technology atau teknologi dan keterampilan yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat produksi barang dengan satu faktor produksi. Dalam suatu produsen memiliki satu input variabel, yakni tenaga kerja dan memiliki faktor produksi yang tetap, seperti mesin, peralatan, perlengkapan dan tanah dapat diketahui hubungan antara Q atau TP dengan sejumlah alat analisa produksi seperti Marginal Product (MP), dan Average Product (AP). 
Marginal Product (MP) merupakan perubahan TP yang diakibatkan oleh perubahan penggunaan satu satuan. Bila input variabelnya L maka disebut Marginal Product of Labor atau MPL dan bila input variabelnya K maka disebut MPK. MP dapat dicari dengan cara:


Untuk faktor produksi dalam bentuk persamaan kita dapat menurunkan (Diferensisasi) persamaan tersebut.
Average Product (AP) merupakan rata-rata produksi yang dihasilkan oleh setiap penggunaan faktor produksi   variabel. Sama seperti MP, AP dapat dipengaruhi oleh beberapa input variable, yakni Labour (L) dan Kapital (K). AP dapat dicari dengan rumus:

B. Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
  1. produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
  2. produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan. 
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidak ada produksi , faktor produksi ini harus ada dan tetap tersedia. Mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh . sampai pada interval produksi tertentu jumlah mesin tidak perluh ditambah. Tetapi jika tingkat produksi menurun sampai nol unit, jumlah mesin tidak bisa dikurangi.
Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya. Makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan. Begitu juga sebaliknya. Buruh harian lepas di pabrik rokok adalah contohnya. Jika perusahaan ingin meningkatkan produksi, maka jumlah buruh hariannya ditambah. Sebaliknya jika ingin mengurangi produksi, buruh harian dapat dikurangi.
Pengertian faktor produksi tetap dan faktor produksi variable terkait erat dengan waktu yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Mesin dikatakan sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari setahun) susah untuk ditambah atau dikurangi . sebaliknya buruh dikatakan faktor produksi variable karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu kurang dari satu tahun.
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi kapasitas produksi dengan menambah atau mengurangi mesin produksi. Dalam konteks manajemen, jangka panjang dan jangka sangat panjang berkaitan dengan ukuran waktu kronologis. Misalnya ada kualifikasi yang menyatakan bahwa jangka panjang berkisar antara 5-25 tahun . jangka sangat panjang bila waktunya lebih dari 25 tahun.
Teori produksi tidak mendefinisikan jangka pendek dan jangka panjang secara kronologis. Periode jangka pendek adalah periode produksi di mana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi. Periode jangka panjang adalah periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi faktor produksi variable.
Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.
C. Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam teori biaya produksi jangka panjang juga terdapat teori – teori biaya yakni diantaranya ialah :
a)      Biaya total (jangka panjang)
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel.Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.di tulis dengan rumus:
LTC = LVC
Dimana   : 
LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost)
b)      Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel.Maka rumusnya adalah :
LMC =∆LTC / ∆Q
Di mana :
LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost)
∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang
∆Q    = Perubahan Output
c)      Biaya Rata – Rata
Adalah Biaya total di bagi jumlah output.Di tunjukkan dengan rumus :
LAC = LTC / Q
Dimana :
LAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost)
Q    = Jumlah output

Cara Meminimumkan Biaya
Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata ( AC = Average Cost). Peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut :
-       Tingkat produksi yang ingin dicapai
-       Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia

Kurva Biaya Total Rata-Rata Jangka Panjang (Kurva LARC)
Oleh karena dalam jangka panjang semua biaya bersifat variable, maka konsep terpenting darinya tentu saja adalah seberapa besar biaya rata-rata yang di keluarkan dalam masa produksi dan operasional perusahaan. Secara umum setiap produkasi dalam jumlah yang banyak pastilah mengalami masa skala ekonomis lalu kemudian akan mengalami masa non ekonomis karena tambahan biaya lebih besar dari tambahan produksi (dalam nilai).
Secara teoritis berdasarkan persamaan matematis nya, biaya jangka panjang rata-rata (LRAC) akan membentuk kurva yang cekung (membuka ke atas) untuk kasus dimana setiap produksi mengalami skala non ekonomis terlebih dahulu kurvanya berbentuk cembung (membuka keatas). Titik persinggungan dalam kurva-kurva AC tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai produsen dalam jangka panjang.
Kurva biaya jangka panjang ini terbentuk dari gabungan biaya rata-rata jangka pendek dalam jumlah yang berhingga . Biaya jangka pendek teoritis menunjukkan model kapasitas secara kemampuan produksi dari perusahaan sehingga setiap terjadi kenaikan biaya aatas tambahan produksi maka perusahaan akan mengganti dengan model produksi yang lainnya dimana produksi masih dalam kondisi yang ekonomis. Ilustrasi berikut ini akan mempermudah pemahaman

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.      Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat produksi barang dengan satu faktor produksi
2.      Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk jangka waktunya. Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek.
3.      Dalam membuat keputusan jangka panjang, manajer harus mengetahui biaya produksi minimum dalam memproduksi setiap tingkat output tertentu.
4.      Biaya dalam ekonomi manajerial mencerminkan efisiensi sistem produksi, sehingga konsep biaya juga mengacu pada konsep produksi, hanya apabila pada konsep produksi kita membicarakan penggunan input secara fisik dalam menghasilkan output produksi, maka dalam konsep biaya kita menghitung penggunaan input itu dala nilai ekonomi yang disebut biaya.
5.      Kurva biaya jangka panjang terbentuk dari gabungan biaya rata-rata jangka pendek dalam jumlah yang berhingga.



Daftar Pustaka

Senin, 03 Juni 2013

DESA CELIKA KAYU AGUNG, OKI, PALEMBANG



MAKALAH KOMUNIKASI AGRIBISNIS
‘DESA CELIKA KAYU AGUNG, OKI, PALEMBANG’



Disusun
Yolanda Eva Agustina
05111001049




Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya
Indralaya
2013
KATA PENGANTAR
                        Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah Komunikasi Agribisnis ini dibuat sebagai laporan kegiatan fieldtrip dalam mata kuliah Komunikasi Agribisnis .
            Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen dan asisten yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini, serta pihak – pihak yang telah membantu sehingga makalah ini terselesaikan.
            Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna membangun perbaikan makalah yang akan datang. Penulis juga berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca p[ada umumnya.
           



               Penulis
           Indralaya,    Januari 2013











DAFTAR ISI
Cover Judul....................................................................................................................i
Kata Pengantar..............................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
Bab I. Pendahuluan.......................................................................................................1
A.    Latar Belakang..................................................................................................1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................................2
C.     Tujuan...............................................................................................................3
Bab II. Tinjauan Pustaka...............................................................................................4
Bab III. Hasil dan Pembahasan.....................................................................................7
Bab IV. Kesimpulan dan Saran...................................................................................10
A.    Kesimpulan.....................................................................................................10
B.     Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.
Agribisnis berasal dari kata  Agribusiness, di mana Agri=Agriculture artinya pertanian dan  Business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasi profit.
Pengertian Agribisnis Menurut Downey and Erickson (1987) dalam Saragih (1998): Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan  dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan  keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan  usaha yang ditunjang  oleh kegiatan pertanian.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai pengertian komunikasi dan agribisnis, maka dapat disimpulkan bahwa: Definisi komunikasi agribisnis adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang berkaitan dengan bisnis berbasis usaha pertanian mulai dari aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Komunikasi yang dimaksud dapat berupa hubungan timbal balik antara sesama petani, jasa transportasi serta para pedagang yang nantinya menjadi tujuan akhir dari sektor usaha agribisnis tersebut.
Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya guru tidak datang mengajar. Akibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini menjadikan sekolah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya. Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka (Kohler 1981). Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar komunikasi. Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan. Komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Dalam melakukan komunikasi kita bisa menggunakan berbagai alur atau jaringan, sehingga pesan komunikasi yang akan kita sampaikan dapat diterima oleh komunikan atau penerima pesan, sasaran komunikasi kita. Jadi secara singkat jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain.

B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah berdirinya BP3K Celika Kayu Agung?
2.      Sebutkan apa saja program yang dilakukan oleh BP3k Celika Kayu Agung terhadap petani baik yang telah dijalankan maupun yang sedang dijalankan saat ini?
3.      Media apa saja yang digunakan BP3K dalam melakukan penyuluhan ke petani?
4.      Bagaimana komunikasi yang terjadi antara penyuluhan dan petani disekitarnya?
5.      Bagaimana koordinasi yang dilakukan oleh BP3K terhadap penyuluhan maupun pemerintah? Masalah apa yanng terjadi?


C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah desa Celika Kayu Agung dan juga untuk mengetahui tingkat koordinasi dalam komunikasi yang ada dalam desa tersebut

II. TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi merupakan suatu mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia dan yang memungkinkannya berkembang serta lambang-lambang fikiran bersama-sama dengan alat-alat untuk meneruskannya dalam ruang dan menyimpannya dalam dimensi waktu (Kincaid dan Schramm, 1978 dikutip dari Cooley, 1909).
Telah banyak definisi mengenai komunikasi yang dilatarbelakangi berbagai perspektif : mekanistis, sosiologistis, dan psikologistis. Komunikasi merupakan suatu proses dimana pihak-pihak peserta saling menggunakan informasi dengan tujuan untuk mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi semua pihak yang bersangkutan. Proses ini dan kaitan hubungan yang ada diantara pasa peserta dalam proses. Komunikasi bukan merupakan jawabannya sendiri, tetapi pada hakekatnya merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerusan rangsangan dan pembangkitan balasannya (Kincaid dan Schramm, 1978 dikutip dari Cherry, 1957).
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam konunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya guru tidak dating mengajar. Akibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini menjadikan sekolah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya. Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka. Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar komunikasi.
Komunikasi adalah sebuah proses. Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampaidipahaminya informasi oleh komunikan. Proses komunikasi sangat berkaitan denganunsur-unsur komunikasi, apabila unsur-unsur komunikasi telah berjalan dengan baik maka proses komunikasi dapat berjalan dengan baik pula. Ada 5 unsur-unsur komunikasi, yakni :
1. Komunikator
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok,organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator
2. Komunikan (Penerima pesan)
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan (destination)/ pendengar (listener)/ khalayak (audience) / komunikan/ penafsir/ penyandi balik (decoder).
3. Pesan/informasi/berita
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan),dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal/nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/ maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi pesan.
4. Media yang digunakan komunikator
Wahana/ alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepadakomunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung(melalui media cetak/ elektronik dll).
5. Feed Back/ Respon
Dampak/ efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan darisumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan, dll
Adanya komunikasi dan koordinasi yang baik antar subsistem agribisnis sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan pengembangan agribisnis. Tidak berjalannya koordinasi antar subsistem bisa menjadi titik rawan dan simpul-simpul lemah bagi keseluruhan sistem. Dalam hal ini, ketersediaan informasi sangat besar peranannya dalam mendukung komunikasi dan koordinasi antar subsistem yang lancar. Di negara maju, untuk menjamin lancarnya informasi dan terjadinya koordinasi yang baik antar subsistem seringkali dilakukan integrasi vertikal dimana beberapa subsistem yang dirasakan memiliki potensi penyebab terjadinya biaya transaksi tinggi akhirnya seringkali diakuisisi kedalam sebuah perusahan korporasi agribisnis yang besar. Di Indonesia, idealnya jembatan komunikasi antar subsistem ini dikembangkan dalam bentuk kemitraan yang setara antar pelaku agribisnis yang memiliki kompetensi berbeda sehingga akhirnya bisa terbentuk suatu sistem koordinasi vertikal yang efektif dan efisien. Perbedaan antara integrasi vertikal dengan koordinasi vertikal adalah dalam hal kepemilikan. Terjadinya integrasi vertikal akan mendukung tumbuhnya pelaku agribisnis yang besar. Sedangkan koordinasi vertikal akan memberikan lebih banyak kesempatan pada pelaku-pelaku agribisnis yang kecil termasuk para petani untuk tetap berperan dalam keseluruhan sistem agribisnis.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
       Sejarah dari tahun 1973 masih bergabung dengan OKI. Tahun 1960-1970 sudah ada BPMD ( Balai Pendidikan Masyarakat Desa). Disini lebih ditekankan pelatihan budidaya pada petani budidaya pada petani. Kemudian tahun 1972 di OKI masuk penyuluhan-penyuluhan kekecamatan dari alumni SPMA dan SUT (Sekolah Usaha Tani). Tingkatan disetiap kecamatan sama. Pada tahun 1973 sudah dimulai penyuluhan permarga yang terdiri dari beberapa desa. Tahun 1975 masuklah BIMAS (Bimbingan Massal) untuk peningkatan produksiyang mendapat bantuan seperti pupuk, obat-obatan, hand-sprayer, COL (Cool Of Living). Kemudian pada tahun 1977 berdirilah BPP ( Balai Penyuluhan Pertanian). Penyuluh diletakkan di WILUD (Wilayah Unit Desa) karena  berdasarkan Undang-Undang marga sudah dihapuskan untuk penyuluhan. Syarat-syarat di Wilayah Unit Desa harus ada BKI, KUP/BUUD dan PPL. Wilayah Unit Desa berubahb menjadi WKPP. WKPP sudah menjadi perkecamatan bukan desa. Pada tahun 1978 sudah mulai menerima transmigrasi. Karena banyak trandmigrasi maka banyak penyuluh dibutuhkan. Pada tahun 1978 kelompok tani tersebut telah berganti nama menjadi WILKEL (Wilayah Kelompok). Kemudian pada tahun 1986 terjadi perubahan penyuluhan lagi, Dapertemen Pertanian menyerahkan kegiatan penyuluhan kedaerah (masa transisi). Namun daerah OKI pada dasarnya belum sanggup untuk melakukan kegiatan tersebut. Namun Balai Penyuluhan OKI tetap berjalan dan pemimpinnya disebut PPM Program, kemudian dibawahan PPRA PERVISI ada PPL. BPP dibagi menjadi BPP Perkebunan, BPP Pertanian, BPP Perikanan, dan BPP Perternakan. Masa transisi ini berlangsung sangat lama. Kemudian pada tahun 2007 OKI sudah punya PERGUB tentang BP4K, BP3K, WILBP. Kemudian pada tahun 2008, kepala BP4K di OKI terdiri dari 1 BP4K, 15 BP3K, dan 310 Wilayah Kerja Binaan yang mana terdiri dari 210 Gapoktan dan 2400 kelompok tani.
       Desa Celika Kayu Agung juga mempunyai program yang dibuat oleh BP3K yang telah atau sedang dijalankan oleh seperti program pemberdayaan petani melalui sistem LAKU “ Kerja Latihan dan Kunjungan Kerja”. Tujuan utama dengan dilaksanakan Sistem Kerja Latihan dan Kunjungan Kerja adalah sebagai berikut:
a. Mengusahakan adanya hubungan yang berkesinambungan antara para petani dengan sumber-sumber teknologi baru yang berkembang dengan kemajuan zaman.
b.  Memperkecil jurang pemisah antara para petani dengan pihak peneliti dalam bidang pertanian, dengan demikian maka dalam waktu yang relatif singkat informasi yang tersedia dapat sampai kepada para petani.
c. Dengan terjalinnya hubungan yang baik antara para petani dengan pihak peneliti maka peningkatan produksi dan pendapatan para petani akan tercapai.
Selain program sistem LAKU, program yang diberikan berupa bantuan sarana misalnya bantuan pupuk dan pemberdayaan ekonomi.
       Selain program kerja media yang digunakan BP3K dalam melakukan penyuluhan kepetani adalah media cetak dan media elektronik. Media cetak yang ada di Desa Celika Kayu Agung berupa surat kabar Sinar Tani, brosur. Surat kabar Sinar Tani terbit sekali dalam dua minggu. Surat kabar Sinar Tani ini berisi tentang informasi-informasi yang dibutuhkan oleh petani. Surat kabar Sinar tani ini dibuat sesuai keadaan masalah yang ada di desa tersebut. Selain itu ada juga brosur, sama seperti surat kabar yang isinya berisi informasi yang dibutuhkan para petani yang ada di desa tersebut. Media elektronik yang dipakai biasanya berupa radio atau telepon gemgam selain itu juga ada SL-PTT ( Sekolah Lapangan Pemgolahan Tanaman Terpadu)
       Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Komunikasi berdasarkan tatarannya ada 5 Yaitu :
a. Komunikasi Intrapribadi, yaitu komunikasi yang terjadi didalam komunikator (komunikasi dengan diri sendiri). Contoh orang tersebut dengan pribadinya.
b. Komunikasi Antarpribadi, yaitu komunikasi yang terjadi dalam konteks satu komunikator dengan satu komunikan (komunikasi diadik: dua orang) atau komunikator dengan dua komunikan (komunikasi triadik: tiga orang).contoh komunikasi seorang bapak dengan anaknya.
c. Komunikasi Kelompok, yaitu komunikasi yang terjadi apabila jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang atau banyak. Dan komunikasi yang terjadi apabila jumlah pelaku lebih dari tiga orang, dapat dianggap sebagai komunikasi kelompok kecil, atau lazim disebut komunikasi kelompok saja. Sedangkan komunikasi kelompok besar biasa disebut juga sebagai komunikasi publik. Komunikasi kelompok dapat kita temui dalam keluarga, tetangga, atau kelompok diskusi.. contoh rapat keluarga yang terdiri dari ayah,ibu dan anak.
d. Komunikasi Publik, yaitu komunikasi kelompok besar sebab melibatkan komunikan khalayak yang relatif besar dan karenanya sulit saling mengenal secara dalam satu persatu. Contoh: rapat akbar, kuliah umum, tabligh akbar dan sejenisnya.
e. Komunikasi organisasi, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam organisasi maupun di luar organisasi baik yang bersifat formal maupun informal.Komunikasi formal adalah komunikasi yang bersifat structural di dalam organisasi sedangkan informal komunikasi yang bersifat kelompok, interpribadi dan terkadang
       Komunikasi yang digunakan pada Desa Celika Kayu Agung adalah komunikasi dua arah dan komunikasi tidak langsung. Komunikasi dua arah dilakukan secara langsung yaitu bertemunya petani dengan penyuluh untuk membahas hal-hal penting yang menjadi konflik permasalahan didesa tersebut dan komunikasi tidak langsung yaitu komunikasi melalui HP, brosur dan radio.
       Koordinasi yang dilakukan oleh BP3K terhadap penyuluh berjalan dengan harmonis. Dua kali dalam sebulan mereka wajib berkumpul untuk merencanakan kegiatan untuk dua minggu kedepan dan mengevaluasi kegiatan dua minggu yang lalu. Koordinasi dengan pemerintah yaitu memberikan masukan tentang apa yang dibutuhkan oleh petani atau memberitahu masalah yang dihadapi oleh petani

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.      Komunikasi agribisnis adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang berkaitan dengan bisnis berbasis usaha pertanian mulai dari aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
2.      Komunikasi adalah sebuah proses. Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampaidipahaminya informasi oleh komunikan.
3.      Desa Celika Kayu Agung juga mempunyai program yang dibuat oleh BP3K yang telah atau sedang dijalankan oleh seperti program pemberdayaan petani melalui sistem LAKU “ Kerja Latihan dan Kunjungan Kerja”.
4.      Tatataran komunikasi yang digunakan pada Desa Celika Kayu Agung adalah komunikasi dua arah dan komunikasi tidak langsung.
5.      Media yang digunakan BP3K dalam melakukan penyuluhan kepetani adalah media cetak dan media elektronik. Media cetak yang ada di Desa Celika Kayu Agung berupa surat kabar Sinar Tani, brosur. Media elektronik yang dipakai biasanya berupa radio atau telepon gemgam selain itu juga ada SL-PTT ( Sekolah Lapangan Pemgolahan Tanaman Terpadu)
B. Saran
      Makalah ini memberikan gambaran secara sekilas tentang apa itu agribisnis dan komponen informasi apa yang dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan pengembangannya. Namun pada kenyataanya masih banyak kendala dan hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan dukungan informasi yang ideal bagi tumbuhnya agribisnis nasional yang kuat. Sehingga pemikiran dan usaha untuk mencari solusi untuk turut membantu mengembangkan agribisnis nasional adalah tantangan yang besar bagi mahasiswa khususnya. Semoga nantinya bisa menjadi salah satu solusi jalan keluar bagi mahasiswa untuk memajukan komunikasi agribisnis yang nantinya dinikmati oleh masyarakat pertanian di pelosok pedesaan.
Daftar Pustaka