BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Teori
tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam
memahami sifat permintaan pembeli di pasar. Dari analisis itu sekarang telah
dapat dipahami alasan yang mendorong para pembeli menaikan permintaannya
terhadap suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembelian
sekiranya harga naik.
Dalam ekonomi yang
sudah modern ,dimana peranan uang amat penting, maka ukuran efisiensi yang
paling baik (walaupun bukan paling lengkap) adalah uang. Produksi dan biaya
produksi bagaikan keping mata uang logam bersisi dua. Seiring berkembangnya
zaman,setelah mengalami pertambahan penduduk dan perkembangan teknologi secara
terus – menerus. Situasi kehidupan masyarakat menjadi berubah. Di lain pihak
jenis dan jumlah kebutuhan hidup menjadi makin tidak terbatas.
Seiring dengan
berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya penduduk,
memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak
bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat,
efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh
sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar
berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan
produksinya, produk apa yang akan di produksi?. Namun dalam melakukan proses
produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum
melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki,
seperti biaya produksi.
Biaya Produksi
merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan hendak
menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu
menginginkan Laba yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu,
diperlukannya suatu pemahaman tentang teori – teori biaya produksi agar suatu
perusahaan dapat memperhitungkan biaya – biaya yang akan dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu output barang.
Pemahaman teori
produksi sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan itu, perusahaan
dapat memperhitungkan biaya – biaya apa saja yang memang diperlukan untuk
menghasilkan suatu barang dan dengan itu pula maka perusahaan dapat menentukan
harga satuan output barang.
Biaya produksi
merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau
peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada
biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya
keuangan, dan biaya pemasaran. Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi dua
berdasarkan yang dikeluarkan yaitu biaya produksi eksplesit dan implisit.
Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka
pendek dan jangka panjang.
Biaya Produksi merupakan
Faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan hendak
menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu
menginginkan Laba yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu,
diperlukannya suatu pemahaman tentang teori – teori biaya produksi agar suatu
perusahaan dapat memperhitungkan biaya – biaya yang akan dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu output barang.
Pemahaman teori
produksi sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan itu, perusahaan
dapat memperhitungkan biaya – biaya apa saja yang memang diperlukan untuk
menghasilkan suatu barang dan dengan itu pula maka perusahaan dapat menentukan
harga satuan output barang.
B
Tujuan
1.
Untuk mengetahui faktor-faktor produksi
2.
Untuk mengetahui produksi dan biaya
jangka panjang
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana
sumber daya (masukan) dipergunakan untuk menghasilkan produk (keluaran).
Menurut Joesron dan Fathorrozi (2003), produksi merupakan hasil akhir dari
proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input.
Lebih lanjut Putong (2002) mengatakan produksi atau memproduksi menambah
kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatau barang akan bertambah bila
memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Lebih spesifik lagi
produksi adalah kegiatan perusahaan dengan mengkombinasikan berbagai input
untuk menghasilkan output dengan biaya yang minimum.
Pengertian biaya secara luas menurut Mulyadi (2005)
adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah
terjadi atau yang kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu. Terdapat empat
unsur pokok dalam definisi biaya tersebut, yaitu biaya merupakan pengorbanan
sumber ekonomi, diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau secara
potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Kuswadi (2005) menjelaskan biaya adalah pengorbanan
atau nilai sumber ekonomis yang dikeluarkan karena memproduksi atau melakukan
sesuatu yang membutuhkan biaya. Biaya mengandung dua unsur yaitu kuantitas
sumberdaya yang digunakan dan harga tiap unit sumber itu. Menurut Supriyono
(2007) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam
rangka memperoleh penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai
pengurang penghasilan.
Biaya dapat
digolongkan dalam dua jenis. Pertama, biaya eksplisit yaitu segala biaya
yang dikeluarkan dalam rangka mendapatkan faktor-faktor produksi. Kedua adalah
biaya implisit (tersembunyi), yaitu semua biaya taksiran yang dimiliki oleh
faktor produksi apabila digunakan. Selain itu, biaya dapat digolongkan menjadi
biaya internal yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka operasional perusahaan
dan biaya eksternal yaitu biaya yang seharusnya ditanggung oleh perusahaan
sebagai akibat operasional perusahaan yang menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan sekitarnya (Putong, 2003).
Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses
produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan
harganya. Dengan semua beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk
menghasilkan suatu jenis barang atau jasa yang siap untuk dipakai konsumen
(Nuraini, 2009).
Nuraini (2009) juga menerangkan bahwa terdapat dua
kategori biaya produksi, yaitu biaya produksi jangka pendek dan biaya produksi
jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek meliputi biaya tetap (fixed
cost) dan biaya berubah (variable cost). Biaya tetap adalah biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu,
besarnya tetap tidak tergantung dari output yang dihasilkan. Biaya seperti ini
biasa disebut dengan biaya overhead atau biaya yang tidak dapat dihindari (unavoidable
cost). Dalam produksi jangka panjang, semua biaya adalah biaya berubah.
Biaya berubah adalah biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari sedikit
banyaknya jumlah output yang dihasilkan. Biaya ini sering disebut dengan biaya
langsung atau biaya yang dapat dihindari (avoidable cost).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Teori
Faktor Produksi
Suatu persamaan Fungsi Produksi
dapat menunjukkan hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi
yang dihasilkan. Faktor produksi yang digunakan disebut Input sedangkan
jumlah produksi yang dihasilkan disebut Output. Fungsi Produksi dapat
dinyakatakan dalam rumus:
Dimana Q merupakan Output yang
dihasilkan dari berbagai faktor produksi, K merupakan Kapital (Modal), L
merupakan Labour atau tenaga kerja, R merupakan Resource atau Sumberdaya, dan T
merupakan Technology atau teknologi dan keterampilan yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Teori produksi yang sederhana
menggambarkan hubungan antara tingkat produksi barang dengan satu faktor
produksi. Dalam suatu produsen memiliki satu input variabel, yakni tenaga kerja
dan memiliki faktor produksi yang tetap, seperti mesin, peralatan, perlengkapan
dan tanah dapat diketahui hubungan antara Q atau TP dengan sejumlah alat
analisa produksi seperti Marginal Product (MP), dan Average Product (AP).
Marginal Product (MP) merupakan perubahan
TP yang diakibatkan oleh perubahan penggunaan satu satuan. Bila input
variabelnya L maka disebut Marginal Product of Labor atau MPL dan bila input variabelnya K maka disebut MPK. MP dapat
dicari dengan cara:
Untuk faktor produksi dalam bentuk persamaan kita dapat menurunkan (Diferensisasi) persamaan tersebut.
Average Product (AP) merupakan
rata-rata produksi yang dihasilkan oleh setiap penggunaan faktor produksi variabel. Sama seperti MP, AP dapat
dipengaruhi oleh beberapa input variable, yakni Labour (L) dan Kapital (K). AP
dapat dicari dengan rumus:
B. Produksi
Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang
menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor
produksi dan hasil penjualan outputnya.
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
- produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).
- produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan.
Faktor
produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak
tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidak ada produksi , faktor produksi
ini harus ada dan tetap tersedia. Mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh .
sampai pada interval produksi tertentu jumlah mesin tidak perluh ditambah.
Tetapi jika tingkat produksi menurun sampai nol unit, jumlah mesin tidak bisa
dikurangi.
Jumlah
penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya. Makin
besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan.
Begitu juga sebaliknya. Buruh harian lepas di pabrik rokok adalah contohnya.
Jika perusahaan ingin meningkatkan produksi, maka jumlah buruh hariannya
ditambah. Sebaliknya jika ingin mengurangi produksi, buruh harian dapat
dikurangi.
Pengertian
faktor produksi tetap dan faktor produksi variable terkait erat dengan waktu
yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Mesin
dikatakan sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari
setahun) susah untuk ditambah atau dikurangi . sebaliknya buruh dikatakan
faktor produksi variable karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam
waktu kurang dari satu tahun.
Dalam jangka
panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor produksi
sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi kapasitas produksi
dengan menambah atau mengurangi mesin produksi. Dalam konteks manajemen, jangka
panjang dan jangka sangat panjang berkaitan dengan ukuran waktu kronologis.
Misalnya ada kualifikasi yang menyatakan bahwa jangka panjang berkisar antara
5-25 tahun . jangka sangat panjang bila waktunya lebih dari 25 tahun.
Teori produksi
tidak mendefinisikan jangka pendek dan jangka panjang secara kronologis.
Periode jangka pendek adalah periode produksi di mana perusahaan tidak mampu
dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa
faktor produksi. Periode jangka panjang adalah periode produksi dimana semua
faktor produksi menjadi faktor produksi variable.
Sebagaimana
telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi
jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada
input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap
sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka
panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan
oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor
produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor
produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang
dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan
mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.
C.
Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam teori
biaya produksi jangka panjang juga terdapat teori – teori biaya yakni
diantaranya ialah :
a)
Biaya total (jangka panjang)
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel.Biaya total sama
dengan perubahan biaya variabel.di tulis dengan rumus:
LTC = LVC
Dimana :
LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long
Run Total Cost)
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang
(Long Run Variable Cost)
b)
Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah
produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan
biaya variabel.Maka rumusnya adalah :
LMC =∆LTC / ∆Q
Di mana :
LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang
(Long Run Marginal Cost)
∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka
Panjang
∆Q = Perubahan Output
c)
Biaya Rata – Rata
Adalah Biaya total di bagi jumlah
output.Di tunjukkan dengan rumus :
LAC = LTC / Q
LAC = LTC / Q
Dimana :
LAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang
(Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output
Cara
Meminimumkan Biaya
Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik
digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata ( AC = Average Cost). Peminimuman
biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut :
-
Tingkat produksi yang ingin dicapai
-
Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia
Kurva Biaya
Total Rata-Rata Jangka Panjang (Kurva LARC)
Oleh karena dalam jangka panjang
semua biaya bersifat variable, maka konsep terpenting darinya tentu saja adalah
seberapa besar biaya rata-rata yang di keluarkan dalam masa produksi dan
operasional perusahaan. Secara umum setiap produkasi dalam jumlah yang banyak
pastilah mengalami masa skala ekonomis lalu kemudian akan mengalami masa non
ekonomis karena tambahan biaya lebih besar dari tambahan produksi (dalam
nilai).
Secara teoritis berdasarkan
persamaan matematis nya, biaya jangka panjang rata-rata (LRAC) akan membentuk
kurva yang cekung (membuka ke atas) untuk kasus dimana setiap produksi
mengalami skala non ekonomis terlebih dahulu kurvanya berbentuk cembung
(membuka keatas). Titik persinggungan dalam
kurva-kurva AC tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum
untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai produsen dalam jangka
panjang.
Kurva biaya jangka panjang ini
terbentuk dari gabungan biaya rata-rata jangka pendek dalam jumlah yang berhingga
. Biaya jangka pendek teoritis menunjukkan model kapasitas secara kemampuan
produksi dari perusahaan sehingga setiap terjadi kenaikan biaya aatas tambahan
produksi maka perusahaan akan mengganti dengan model produksi yang lainnya
dimana produksi masih dalam kondisi yang ekonomis. Ilustrasi berikut ini akan
mempermudah pemahaman
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teori
produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat produksi barang
dengan satu faktor produksi
2. Biaya
produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk jangka waktunya. Berdasarkan jangka
waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya produksi jangka
panjang dan biaya produksi jangka pendek.
3. Dalam
membuat keputusan jangka panjang, manajer harus mengetahui biaya produksi
minimum dalam memproduksi setiap tingkat output tertentu.
4. Biaya
dalam ekonomi manajerial mencerminkan efisiensi sistem produksi, sehingga
konsep biaya juga mengacu pada konsep produksi, hanya apabila pada konsep
produksi kita membicarakan penggunan input secara fisik dalam menghasilkan
output produksi, maka dalam konsep biaya kita menghitung penggunaan input itu
dala nilai ekonomi yang disebut biaya.
5. Kurva
biaya jangka panjang terbentuk dari gabungan biaya rata-rata jangka pendek dalam
jumlah yang berhingga.
Daftar
Pustaka
http://winda-forum.blogspot.com/2009/11/teori-biaya-produksi.html
diakses tanggal 19 April 2013
http://ikubarunovryan.blogspot.com/2013/04/teori-produksi-dalam-mikroekonomi.html
diakses tanggal 19 April 2013
http://pramudita-lalitya.blogspot.com/2012/03/biaya-produksi-jangka-panjang.html
diakses tanggal 19 April 2013
http://kerozzi.blogspot.com/2013/01/pengantar-ekonomi-mikro-teori-biaya-produksi.html
diakses tanggal 19 April 2013
http://imam2992.blogspot.com/2012/01/teori-produksi-dan-biaya-produksi.html
diakses tanggal 19 April 2013
http://irfankurniadis.blogspot.com/2012/12/makalah-biaya-produksi-manajemen.html
diakses tanggal 19 April 2013
kita juga punya nih artikel mengenai 'Biaya Produksi', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6236/1/JURNAL.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat
Yang dimaksud Biaya Produksi?
BalasHapusmohon bantuangan,
BalasHapusDalam memproduksi Produk Y dibutuhkan 2 input yaitu X1 dan X2 dibuat dalam fungsi
Y= X12X23
jika harga input X1 10000 dan harga input X2 4000
Tentukan kombinasi kedua input agar biaya yang dikeluarkan minimun tercapai produk sebanyak 100 unit.
(Analisis dengan La Grange Multiplier)
Min E = PxX1+PyX2
tlp. 082274454862
BBM 53f3f93f
mohon bantuan gan untuk menyelesaikan soal ini
BalasHapusDalam memproduksi Produk Y dibutuhkan 2 input yaitu X1 dan X2 dibuat dalam fungsi
Y= X1pangkat2.X2pangkat3
jika harga input X1 10000 dan harga input X2 4000
Tentukan kombinasi kedua input agar biaya yang dikeluarkan minimun tercapai produk sebanyak 100 unit.
(Analisis dengan La Grange Multiplier)
Min E = PxX1+PyX2
tlp. 082274454862
BBM 53f3f93f
mohon bantuan gan untuk menyelesaikan soal ini
BalasHapusDalam memproduksi Produk Y dibutuhkan 2 input yaitu X1 dan X2 dibuat dalam fungsi
Y= X1pangkat2.X2pangkat3
jika harga input X1 10000 dan harga input X2 4000
Tentukan kombinasi kedua input agar biaya yang dikeluarkan minimun tercapai produk sebanyak 100 unit.
(Analisis dengan La Grange Multiplier)
Min E = PxX1+PyX2
tlp. 082274454862
BBM 53f3f93f